Powered By Blogger

Selasa, 28 Juni 2011

Hobi - Hobi Yang Tak Lazim

Ini adalah cerita bersambung tentang hobi, bab pertama mengenai hobi yang fositif dan negatif namun umum dan wajar dilakukan orang, ternyata ada juga lo...
hobi yang tak laZim, tidak semua orang bisa melakukannya, bahkan jangan dilakukan atau ditiru, salah satu hobi yang tak lazim adalah memakan makanan yang tidak umum dimakan oleh manusia.

Apakah memakan makanan tak laZim termasuk hobi ? mungkin kecanduan ? kebiasaan ? atau kesalahan ? Entah faktor apa yang membuat seseorang gemar, dengan kata lain hobi memakan makanan tak laZim,
disini aku tidak akan membahas faktor sebab dan akibat dari hobi yang tak laZim. Aku hanya ingin menampilkan contoh2 dari hobi yang tak laZim sebagai berikut :

* Hobi makan "abu dan puntung rokok"



Iim Rohimah, balita kelahiran 20 mei 2007 ini sering mencari abu puntung rokok dan kemudian memakannya dengan lahap layaknya mengkonsumsi makanan yang lazim dimakan oleh orang biasa.
Tak hanya itu, putri pertama pasangan Nujum Wahidi dan Nartiah warga Dusun Cermin Timur RT 0807/02 Desa Sukakerta Kec. Cilamaya Wetan Karawang ini juga mengonsumsi abu batang korek api.

Awalnya kedua orang tua Iim tidak merasa ngeh dengan kelakuannya tersebut tapi ternyata kebiasaan itu berlanjut hingga saat ini, dan bahkan kebiasan tesebut tak bisa dicegah,
kalaupun dicegah, Iim malah menangis dan ngamuk-ngamuk hingga bergulingan di tanah.

Kalau ada banyak tamu dan kebetulan tamu tersebut seorang perokok, maka momen tersebut adalah seperti pesta besar bagi Iim.
Ia menikmati betul abu rokok yang terkumpul di asbak. Dengan menggunakan satu jari telunjuk, Ia menjilatinya hingga habis.... mmmh.. nyam.. nyam... nyam...

Kebiasaan Iim yang aneh ini, tentu saja membuat kedua orang tuanya khawatir, takut terjadi apa-apa dengan kesehatan dan pertumbuhan fisiknya. Tapi anehnya lagi, ternyata Iim jarang sakit.
Jejak rekam kesehatan dan pertumbuhannya dari Klinik Bhakti Medika, tempat rutin yang biasa dikunjungi untuk memeriksa pertumbuhan dan kesehatannya, Ia dinyatakan normal.


* Hobi makan "batu-bata"



BATU bata tumbuk adalah menu tetap Ilham Nasir Firmansyah, bocah berusia lima tahun warga Jalan Jembatan Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kudapan tak lazim ini sudah jadi santapan Ilham selama setahun terakhir. menurut Atin (35th) sang ibu, Ilham sanggup menghabiskan satu batu bata tumbuk dalam empat hari.

Menurut Atin, bagi ilham, batu bata tumbuk sudah jadi makanan tetap seperti halnya nasi.
Serbuk batu bata bukan sekadar cemilan atau makanan selingan. Bila orangtuanya tidak menyediakan batu bata tumbuk, Ilham bakal marah dan ngambek.

Ilham menderita penyakit Thalassemia, Di laman Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) dijelaskan, thalassemia
adalah penyakit yang disebabkan kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga produksi hemoglobin berkurang

* Hobi makan "obat nyamuk"



Balita usia 23 bulan bernama Iqbal Dwi Pratama. Balita berusia 23 bulan itu tak suka susu, dia malah suka mengkonsumsi makanan yang tak lazim,
yakni makan obat nyamuk bakar. ... kriuk.. kriuk..

Rumahnya di RT 02 No. 18, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kaltim.
Iqbal tengah menyantap obat nyamuk bakar dengan gigi susunya yang saat itu ditemani oleh ibunya . Eko Dwi Astuti (22).

Menurut sang ibu, Eko Dwi Astuti, kebiasaan aneh bin ajaib itu muncul sejak Iqbal berusia 5 bulan. Kala itu, Iqbal suka makan makanan yang bukan pada umumnya.
Ketika itu, mereka tinggal di RT 24 Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.

Anehnya lagi, setelah makan obat nyamuk bakar, Iqbal makan camilan berupa sabun mandi dan cat di dinding yang sudah mengelupas.
ck... ck... sungguh aneh....


* Hobi makan "ulat dan serangga"

Sebuah keluarga di Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Rembang, Jawa Tengah, mempunyai kebiasaan aneh. Mereka gemar menyantap ulat dan serangga.
Tak hanya itu, mereka juga melahap binatang yang dianggap sebagian orang menjijikkan, seperti cicak, bekicot dan lalat. Saking terbiasanya, mereka bahkan tak jijik menyantap hewan-hewan itu dalam keadaan hidup. Keluarga itu adalah pasangan Ramlan (39) dan Sriyatun (35) serta empat orang anaknya.

Ramlan mengaku kebiasaannya itu berawal secara tidak sengaja saat dia masih melajang. Ketika sedang memotong pohon pisang tanpa sadar, mulutnya kemasukan ulat kepompong. "Saya kunyah rasanya kok kaya cendol, gak getir atau pahit," bebernya.
Dia pun penasaran mencoba ulat tanah. Ternyata rasanya sama lezatnya dengan udang rebus. Lama kelamaan dia tak hanya keranjingan berburu ulat namun juga hewan lain seperti lalat, cicak dan serangga. Setelah menikah dan punya anak, kebiasaan itu ditiru istri dan keempat anaknya. Anehnya, sampai saat ini keluarga itu tak mengalami keluhan kesehatan.

Justru jika tidak memakan ulat dalam sehari saja, keempat anaknya terlihat seperti kurang darah, tak terkecuali si bungsu yang bernama Galih Saputra (7 bulan).
Biasanya, Ramlan berburu ulat selagi mencari rumput untuk ternaknya. Ulat kesukaan keluarganya adalah ulat yang tinggal di daun pisang.

Ulat dalam keadaan hidup dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa pulang untuk dibagikan kepada istri dan anak-anaknya. Cara makan setiap anggota keluarga berlainan.
Biasanya Ramlan meletakkan ulat dipermukaan lidah terlebih dulu dan dicampur air liur sebelum dikunyah. Selanjutnya baru ditelan. Sedangkan, istrinya langsung ditelan masuk perut. glek... glek....Uooooo.....

Karena kebiasaan aneh ini, tak mengherankan warga kampung menjuluki mereka sebagai keluarga pemakan ulat. Pernah, suatu hari rumah mereka kedatangan tamu dari Ponorogo Jawa Timur.
Rupanya tamu itu sengaja ingin membuktikan kelebihan Ramlan. "Mereka ingin mengadu kesaktian, dipikirnya saya berani makan ulat karena punya daya linuwih," katanya terkekeh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar